PRODUKSI
DAN MANAJEMEN OPERASI
1.1.1 Pengertian
Produksi
Yang
dimaksud dengan istilah produksi adalah suatu
kegiatan atau proses yang menstransformasikan masukan (input) menjadi keluaran
(input), kemudian bekembang menjadi istilah industri seperti industry
pengolahan hasil pertanian, industry pariwisata, industry jasa perdagangan dan
masih banyak lagi
Pengetian
produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang
jadi, setengah jadi, barang industri, suku cadang maupun komponen penunjang.
Pengetian
produksi dalam konteks ekonomi adalah mengacu pada kegiatan yang berkaitan
dengan usaha penciptaan dan kegunaan atau utilitas.
Proses
reproduksi adalah mengubah bahan baku menjadi menjadi bahan sentengah jadi dan
selanjutnya proses punishing sehingga menjadi barang jadi dan siap digunakan
oleh konsumen (Consumer goods) sebagai contoh: kayu oleh pabrik mebel diproses
ada yang jadi meja ,kursi,almari dsb siap dijual kepada konsumen.
Proses
produksi dasar konversi bahan menjadi produk, seperti pabrik gula proses yang
pertama menghasilkan gula, kemudian dipisah lagi bisa menghasilkan tetes debu
sebgai bahan pembuatan penyedap rasa.
Produk
kesinambungan yaitu proses produksi yang waktu penyelesaiannya memerlukan waktu
cukup lama dan berkesinambungan, pabrik keramik dibentuk dulu keramiknya,
kemudian dijemur da selanjutnya dibakar, baru kemuadian siap jadi barang jadi.
Proses
produksi dibedakan menjadi 2 jenis produksi antara lain:
a.
Produksi
untuk Kelangsungan Hidup:
1.
Produksi terus menerus
(Continuous production) ini dilakaukan sebagai proses mengubah bentuk barang.
Dalam proses produksi ini pengubahan bentuk menjadi bentuk baru kemudian dijual
sebagai hasil produksi, seperti pengubahan bahan baku karet menjadi ban mobil, speda motor dan sebagainya.
2.
Produksi terputus putus
atau disebut juga (Intermitten production), proses produksi seperti ini
dilakukan tidak terus menerus atau opersi sering tehenti guan mengubah alat
produksi, pengaturan kembali alat produksi sesuai dengan tuntutan produk yang
dihasilkan. Contoh produksi seperti ini adalah pabrik genteng, dalam
pembuatannya teroutus putus, mulai dari mencetak genteng mentah kemudian dijemur
an baru dilakukan pembakaran setelah gentng basah agak kering terlebih dahulu.
b.
Teknik
Proses Produksi
1)
Proses ekstratif yaitu proses produksi dengan proses
pengambilan langsung dari sumber, alam seperti perikanan, pertambangan dan hasil
hutan(kayu).
2)
Proses analisis yaitu
melalui prose pemisahan bahan-bahan, seperti minyak mentah menjadi minyak
bersih atau minyak jadi.
3)
Proses pengubahn yaitu
melalui proses perubahan bentuk seperti kayu menjadi meja kursi, tepung terigu
diubah menjadi roti yang siap dikosumsi.
4)
Proes sintetis yaitu
melalui proses pencampuran dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
1.1.3 Tanggung Jawab Dibidang Produksi
a. Proses
produksi, kepala bidang bertanggung jawab tas tugas proses produsksi yang
meliputi penetapan proses fisik, fasilitas yang digunakan untuk memproduksi
barang atau jasa. Keputusan untuk menetap kan jenis peralatan dan teknologi,
arus proses, tata letak(lay out) peralatan dan fasilitas jasa lainya.
b. Kapsitas
produksi kepala bidang produksi bertanggug ajawab atas besarnya kapasitas
produksi dan persediaan yang tepat baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Kapasitas jangka pendek dan jangka panjang akan sangat ditentukan seberapa
berapa kapasitas mesin yang dimiliki oleh perusahaan hal ini akan mempengaruhi
bsar kecil biaya produksi suatu kapasitas tertentu.
c. Persediaan, dalam hlm persedia yang harus
bertanggung jawab adalah manajer persediaaan dimana harus memutus kan dimana
besarnya persdiaan, produk barang apa yang dipesan berapa banyak yg dipesan.
d. Tenaga
kerja, proses produksi tidak akan mungkin dilaksanakan bila tidak ada tenanga
kerja yang mengerjakan kegiatan untuk menghasilkan produk baik berupa barang
maupun jasa. Keputusan yang bekaitan dengan tenaga kerja adalah jumlah pegawai
yang di butuhkan, seleksi, penempatan, pelatihan, dan konpensansi yang akan
dibayarkan atau penggajian.
e. Kualitas
atau mutu produk
Dalam
proses produksi yang juga harus diperhatikan adalah standar atau kualitas
mutuproduk. Mutu suatu produk haruslah dijaga jngan ad penyimpangan atas
standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelum produksi.
1.1.4
Perbedaan
Antara Operasi Jasa & Pabrikasi
Barang
pabrikasi berfokus pada proses dan hasil proses pabrikasi dan befokus pada
hasil akhir proses produksi, sebagai contoh pabrik lemari es, televisi, mesin
cuci, kipas angin dan sebagainya ,erupakan barang produk pabrikan.
Operasi
jasa berfokus pada karakteristik jasa dimana persuhaan jasa akan mencerminkan 3
sifat yaitu : tidak nyata, sidat dapat disesuaikan dan sift tidak dapat disimpan.
Contoh tidak nyata biaya polis ansuransi tidak ada wujud barangnya. Contoh
dapat disesuaikan biaya Ansuransi, jumlah polis dapat disesuaaikan dengan
kemampuan keuangan konsumen. Tidak dapat disimpan misalnya pembuangan sampah,
pembersihan rumah tidak dapat dibuat sebelumnya dan kemudian disimpan.
1.1.5
Perencanaan
Produksi
a.
Perencanaan produksi
adalah penetapan jenis dan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk membuat
barang atau jasa.
b.
Memilih lokasi
merupakan hal penting karena menyangkut pembanguna gedung dan prasarana lainya
yang berdampak pada jumlah biaya yang harus dikeluarkan.
c.
Factor kuantitatif dari
letak lokasi akan menentukan juga factor kuantitatif yang menyangkut semua
biaya tenaga kerja, tingkat upah, produktivitas kerja, jarak perusahaan dan
konsumen, bahan baku yang mudah dicpai.
d.
Factor kuantitatif yang
ditinjau dalam kehidupan suatu komunitas, seperti pendidikan, rekreasi,
aktivitas budaya, suasana, dan pelayanan umum merupakan pertimbangan perusahaan
untuk menjual produknya.
e.
Ramalan, adalah
serangkaian produksi jangka panjang yang memperkirkaan permintaan barang produk
ataupun jasa dimasa yang akan mendatang.
f.
Perencanaan kapasitas
untuk memproduksi brarti menjamin bahwa kapasitas perusahaan sedikit
melebihipemintaan normal akan produknya. Misal permintaan konsumen perhari
adalah 110 bungkus maka rencana kapasitas produksi harus lebih banyak misalnya
112.
g.
Kapasitas untuk
produksi jasa, dlam produksi permintaan akan jasa rendah, maka manajer dapat
menetapkan permintaan pada rata-rata, sebaliknya dalam kondisi tertentu
permintaan tinggi manajer dapat menaikan kapasitas diatas rata-rata.
h.
Sebagai contoh
perusahaan penerbangan pada hari-hari biasa setingarmada pda kondisi rata-rata
armada yang beroprasi, namun pada kondisi musim ibadah haji misalnya, jasa
permintaan ini akan naikberlipat ganda diabndingkan hari-hari biasa.
1.1.6
Perancanaan
Lokasi
Memilih
lokasi untuk pabrik, kantor atau toko mempenaruhi biaya produksi dan
flesibilitas, lokasi harus direncanakan dengan cermat sehingga dapat
memproduksi dengan biaya rendah, marketnya dekat dengan konsumen dan
pertimbangan lainya.
Lokasi
perencanaan umtuk memproduksi barang kuantitatif, untuk memproduksi sesuatu
barang loksi akan sangat dipengaruhi oleh “bahan baku dan pasar” termasuk juga
tersedianya tenaga kerja yang efektif, energy dan transportasi yang memadai .
Contoh
pabrik semen di gresik, kenapa lokasi memilih digresik, karena di daerah itu
banyak bahan baku untuk membuat bahan baku untuk pembuatan semen yaitu batu
gamping yang banyak tersedia dipegunungan sekitar kota gresik.
Perencanaan
lokasi untuk memproduksi jasa (kualitatif), produksi jasa ini dapat berlokasi
ditempat keramaian atau justru sebaliknya, tergantung jenis jasa yang akan
diluncurkan dan akan dijual kepada konsumen.
Contoh
jasa pengiriman paket,agennya harus ditempat strategis, lain halnya dengan jasa
rumah sakit tempatnya harus nyaman untuk beristirahat pasien.
1.1.7
Perencanaan
Tata Ruang
Tata
letak fasilitas produksi seperti mesin dan perlengkapan lainnya di wilayah kerja
sudah diatur menurut pola kerja yang paling efisien.
Tata
ruang untuk memproduksi barang, direncanakan dalam 3 jenis ruang yang berbeda :
a.
Fasilitas produktif,
misalnya pabrik roti dan peralatan untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi (roti).
b.
Fasilitas non
produktif, misalnya tempat penyimpanan atau pergudangan, pemeliharaan.
c.
Fasilitas pendukung,
gedung kantor, alat transfortasi, inventaris kantor, area parker, kamar kecil
dll.
1.1.8
Sistem
Just In Time
System ini awal mulanya dikembangkan
oleh perusahaan otomotif Toyota di jeppang pada tahun 1970an.
Dewasa
ini banyak diterapkan diperusahaan baik manufaktur maupun perusahaan jasa.
Manfaat
system JIT : mengurangi persediaan dan menghemat biaya gudang (karena bahan
mentah langsung dipesan) sehingga meningkatkan efisiensi biaya, meningkatkan
komunikasi dan tim kerja, peningkatan kualitas karyawan.
Keuntungan system just in time antara lain :
a.
Biaya dapat dihemat
dengan berbagai cara seperti mengurangi persediaan, efisiensi bahan baku,
mengurangi kerusakan, menghemat ruang (gudang), mengurangi jam kerja,
mengurangi pengulangan pekerjaan.
b.
Meningkatkan pendapatan
melalui peningkatan pelayanan kepada konsumen dan mutu produk yang lebih baik. Penghematan
investasi dapat dilakukan melalui pengurangan ruangan untuk kapasitas yang
sama, pengurangan persediaan.
c.
Penghematan investasi
dapat dilakukan dengan cara melalui pengurangan persediaan, pengurangan ruang
untuk gudang baik gudang bahan baku ataupun gudang barang jadi, pengurangan
tenaga pergudangan.
d.
Peningkatan kualitas
tenaga kerja dengan pekerjaan yang dilakkukan oleh tim tidak banyak
permasalahan yang dihadapi mereka saling bisa menjaga kepercayaan individu
maupun tim kelompoknya.
Mereka juga
terlatih dalam keterampilan dan keluwesan yang diperlukan pada pekerjaan Just
in Time (pemeriksaan dan perawatan) dan menikmati perkembangan yang mereka
rasakan dalam melaksanakan tugas.
1.1.9
Pengendalian
Produksi
Dalam pengendalian produk maka
setiap perusahaan perlu memiliki system untuk mengetahui apakah produksi telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.
Koordinasi
bahan baku, perlengkapan, dan sumber daya manusia untuk mencapai efisiensi
produksi itulah yang disebut dengan istilah “pengendalian produk”
Dua
aspek penting dalam pengendalian produk antara lain :
a.
Penatataan alur
produksi merupakan langkah awal dalam pengendalian produksi yang mengatur arus
pekerjaan,rangkaian mesin dan operasi untuk mengatur tata urutan proses
produksi dari awal hingga akhir proses. Penatatan ditentukan menurut jenis
barang dan tata letak fasilitas kemudian dibuatkan buku panduan kerj tertulis sebagai petunjuk pengoperasian
fasilitas produksi secara berurutan prosesnya. Buku petunjuk tersebut mencakup
penataan alur produksi, informasi temtang pengoperasian, misalnya waktu yang
diperlukan untuk menyiapkan mesin untuk memproduksi barang yang akan
dihasilkan.
b.
Penjadwalan produksi,
berkaitan erat dengan penataan alur produksi. Manajer produksi menyiapkan
jadwal yang menunjukan rangkaian produksi yang paling efisien dan selanjutnya
berupaya memastikan bahwa bahan berada ditempat yang benar dan waaktu yang
tepat sesuai dengan jadwal.
Penjadwalan
merupakan factor penting baik pada perusahaan manufaktur maupun perusahaan
jasa. Sebagai contoh :
1.
Perusahaan manufaktur,
dimana seorang manajer produksi menyiapkan jadwal pengiriman bahan baku, waktu
kerja dan proses produksi.
2.
Sedangkan pengusaha
yang bergerak dibidang transportasi membuat jadwal pengemudi, karyawan kantor
dan perawatan kendaraan angkutan.
3.
Beda lagi dengan
penjadwalan diperguruan tinggi ada yang disebut jam dosen mengajar, jadwal
kuliah mahasiswa, jam praktikum, jadwal Ujian Tangah Semester/Akhir Semester,
jadwal praktek kerja dan jam kerja pegawai.
2.1 Manajemen Mutu
Kualitas suatu produk
adalah salah satu unsure kesuksesan suatu perusahaan agar dapat meraih
keuntungan.
Oleh
karena itu dalam memproduksi barang atau jasa haruslah diperhatikan faktor –
faktor yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan kualitas produk.
Dari
sudut pandang pengusaha, mutu produk adalah kesesuaian produk dengan
seperangkat standar
Pengendalian
mutu adalah penciptaan standar kualitas dan pengukuran kesesuaian barang atau
jasa dengan standar tertentu yang telah ditetapkan kualitasnya.
Pengawasan
mutu suatu produk yaitu pemeriksaan produk sebelum barang diedarkan ke pasar.
Total
Quality Manajemen (manajemen mutu secara menyeluruh) adalah penerapan dasar –
dasar kualitas dalam seluruh aspek operasi perusahaan yang menekankan bahwa
semua karyawan terlibat dalam penyajian produk atau jasa yang meliputi
pemasaran, pembelian, akuntasi dan pengiriman dana memberikan kontribusi pada
kualitas.
Kontribusi
tersebut difokuskan pada perbaikan operasi untuk mencapai efisiensi yang lebih
besar.
2.2.1 Meningkatkan Kualitas dan Efisiensi Produk
Hampir semua perusahaan yang besar
memberikan perhatian ekstra pada kualitas produk yang dihasilkan.
Pemantauan
dan peningkatan kualitas produk disebut dengan manajemen kualitas menyeluruh
atau TQM (Total Quality Management)
Peran
TQM dalam peningkatan kualitas produk antara lain :
a. Meningkatkan
kemampuan manajer dan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugas masing – masing
b. Memotivasi
pimpinan agar mampu mengambil keputusan dan bertanggungjawab.
c. Membandingkan
motivasi karyawan untuk meningkatkan kualitas proses produksi
Dengan
acuan ke tiga point diatas adalah sebagai acuan membekali karyawan dengan
keahlian dan keleluasannya untuk menjadi lebih kreatif. Dengan demikian
karyawan bukan sekedar menjadi bagian alat produksi melainkan juga menjadi
contributor pemikiran dan kreativitas dalam proses produksi.
Di
dalam membeli produk dewasa ini konsumen sudah selektif dan kreatif dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan dengan cermat kualitas produk yang mereka
inginkan.
Apabila konsumen puas dengan
produk yang mereka beli, perilaku
konsumen di Indonesia akan memberitahukan kepada teman – temannya bahwa produk
yang dia beli kualitasnya memang sesuai dengan yang dijanjikan dan memuaskan.
2.2.2 Tujuan Total Quality Management antara lain
:
a. Menentukan
tingkat kualitas yang diinginkan, kualitas suatu produk diukur dengan beberapa
cirri – ciri berikut :
1. Manfaat
selama produk tersebut dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat
2. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaanya
3. Daya
tahan dan umur ekonomis produk.
b. Pencapai
tiangkat kualitas yang diinginkan
Tingkat kualitas
produk yang dapat diketahui dengan meminta pendapat dan penilaian dari karyawan
yang ikut melaksanakan proses produksi
c. Pengawasan
tingkat kualitas
Untuk mengetahui
proses produksi dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan maka
diperlukan pengawasan atas tingkat kualitas produk.
d. Meningkatkan
efisiensi produk
e. Setiap
perusahaan berusaha agar dapat meningkatkan efisiensi terhadap biaya
produksinya agar dapat menekan biayaproduksi sehingga harga produksi bisa lebih
murah tanpa mengorbankan kualitas produk.
2.2.3 Manajemen Operasi
Manajemen
operasi meliputi beberapa aktivitas, antara lain perubahan bentuk bahan dan
sumber daya lain menjadi barang atau jasa merupakan bagian dari manajemen
operasi.
Tujuan perubahan sumber daya menjadi
barang atau jasa adalah untuk memberikan utilitas kepada konsumen.
Utilitas
adalah kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan manusia. Utilitas bentuk
diciptakan dengan mengubah hasil produksi menjadi produk akhir atau produk siap
pakai.
Pengawasan kualitas produk juga
merupakan tanggungjawab manajer operasiyang
tidak dapat diabaikan.
Dalam proses manajemen operasi harus
melalui perencanaan operasi,yang terdiri dari :
a.
Perencanaan Desain
Perencanaan
desain adalah pengembangan rencana untul mengubah suatu ide produk menjadi komoditas nyata yang siap
untuk dipasarkan. Perencanaan desain berhubungan dengan jajaran produk,
kapasitas, teknologi, fasilitas dan sumber daya manusia.
1.
Jajaran produk,
adalah sekelompok produk yang sama dan hanya sedikit berbeda dalam
karakteristiknya
2.
Kapasitas yang
diperlukan, adalah jumlah bahan mentah yang
dapat diproduksi atau jumlah produk yang dapat dihasilkan dalah waktu yang
ditetapkan
3.
Teknologi,
adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk mengubah sumber daya menjadi
produk tertentu.
4.
Fasilitas,
meliputi “jumlah fasilitas yang digunakan, lokasi dan tata letaknya” .
pada prinsipnya perusahaan menghendaki memiliki “fasilitas sedikit tetapi
berkapasitas lebih besar “.
5.
Sumber daya manusia
adalah tanggungjawab manajer sumber daya manusia akan tetapi harus bekersama
pada tahap perencanaan desain.
b.
Perencanaan operasi
Perencanaan operasi adalah
pengembangan rencana untuk menggunakan fasilitas produksi dan sumber daya
Tujuan
operasi adalah menetapkan tingkat produksi untuk fasilitas.
Factor
yang harus diperhatikan dalam perencanaanoperasi antara lain sebagai berikut :
1. Memiliki
perspektif perencanaan adalah periode atau masa berlakunya suatu perencanaan,
biasanya 1 tahun.
2. Estimasi
permintaan pasar untuk suatu produk adalah jumlah yang diinginkan oleh konsumen
pada tingkat harga yang berlaku dipasar.
3. Membandingkan
permintaan dan kapasitas, adalah membandingkan permintaan yang diproyeksikan
dengan kapasitas fasilitas untuk memenuhi permintaan pasar.
4. Penyesuian
hasil dengan permintaan, pada saat permintaan pasar melebihi kapasitas,
perusahaan dapat memilih beberapa alternatif. Bisa dengan meningkatkan hasil
produksi, melebihi waktu jam kerja dengan system lembur.
2.2.4 Pengendalian Operasi
Dalam
rangka pengendalian operasi maka fasilitas alat produksi harus dipantau dan diatur
untuk memastikan bahwa rencana sedang dijalankan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pengendalian operasi
antara lain :
a.
Pembelian adalah
semua aktivitas yang terlibat dalam usaha untuk mendapatkan bahan pasokan dan
suku cadang yang diperlukan dari perusahaan lain. Sedangkan pembelian bertujuan
untuk menjamin ketersediaan bahan dalam jumlah yangcukup dan dengan harga
rendah pada saat diperlukan.
Tugas
pokk pembelian adalah “pemilihan pemasok dan perencanaan
pembelian”
·
Pemilihan
pemasok agar
bahan baku terpenuhi setiap saat diperlukan dan dengan harga yang murah maka
bagian pembelian harus memperhatikan pemasok baru sebagai pembanding harga dan
kualitas bahan baku yang dibutuhkan.
b.
Rencana pembelian adalah
untuk menyeimbangkan antara jumlah bahan yang akan dipakai dalam produksi namun
jangan terlalu banyak persediaan yang ada didalam gudang, karena jika terlalu
banyak persediaan di gudang gudang berarti biaya operasi menjadi besar karena
uang yang diinvestasikan dalam bentuk bahan produksi tersimpan belum bisa
dijual sehingga belum bisa mendapatkan pendapatan dan biaya penyimpanannya juga
cukup besar belum resiko bahan tersebut rusak jika disimpan terlalu lama.
2.2.5 Manajemen
Persediaan
Yang
dimaksud dengan persediaan adalah bisa persediaan bahan baku untuk produksi dan
barang jadi yang siap untuk dijual ke pasar atau melalui grosir atau agen.
Adapun
funsi manajemen persediaan adalah menetapkan jumlah persediaan yang harus
tersedia , dipesan, diterima, disimpan dan mempertahankan rendahnya biaya
penyimpanan.
Tujuan
manajemen persediaan adalah tetap mempertahankan rendahnya biaya pemesanan dan
penyimpanan persediaan tetapi harus siap dengan adanya permintaan pemasokan
bahan produksi dari bagian pabrikasi untuk produksi menjadi barang jadi yang
siap dijual.
Sehingga
manajemen persediaan bertanggungjawab atas kelangsungan pekerjaan manajer
operasi dalam penyiapan bahan baku untuk berproduksi.
Manajemen
persediaan yang baik menjamin kualitas produk, operasi yang lebih efektif dalam
peningkatan laba perusahaan
2.2.6 Tingkat
Persediaan
Tantangan
yang dihadapi oleh manajer operasi adalah menentukan seberapa besar jumlah
persediaan yang cukup untuk menjamin operasional produksi.
Dengan
persediaan yang besar perusahaan akan dapat memenuhi produksi dalam jumlah yang
besar agar permintaan konsumen terpenuhi dan keuntungan perusahaan besar pula.
Tentu
saja untuk memenuhi jumlah persediaan yang besar memerlukan dana yang besar
pula antara lain.
1. Biaya
penyimpanan persediaan
2. Biaya
frekuensi pemesanan kembali
0 komentar:
Posting Komentar