LAporan Arus Kas

1.        Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menggambarkan arus masuk kas dan keluar yang terjadi selama periode anggaran. Menurut badan standar akuntansi keuangan di Amerika yaitu Financial Accounting Standard Board, yaitu pernyataan No.95 laporan arus kas merupakan suatu laporan keuangan yang menunjukkan atau menggambarkan arus masuk kas dan arus keluar kas, dan perubahan bersih dalam kas yang berasal dari kegiatan operasi, kegiatan investasi (dalam SAKD dibatasi pada aktivitas transaksi aktiva tetap dan aset lainnya) dan kegiatan pembiayaan dari suatu entitas selama periode akuntansi tertentu (dalam SAKD adalah tahun anggaran). Dan laporan ini juga merupakan suatu media yang dapat menelusuri atau mencocokkan saldo awal kas dengan saldo kas pada akhir tahun anggaran. Arus kas juga diartikan sebagai arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas pada 26 Bendahara Umum Negara/Daerah.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, pengertian laporan arus kas adalah
memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi. Dalam akuntansi komersial, yang dimaksudkan dengan setara kas adalah dana kas yang ditanamkan oleh suatu perusahaan dalam investasi jangka pendek atau investasi yang sangat likuid (mudah untuk dicairkan menjadi kas tanpa risiko), seperti dana kas yang diinvestasikan dalam surat berharga yaitu dalam bentuk obligasi pemerintah dan surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar bursa. Sedangkan dalam Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, kita tidak mengenal adanya pos surat berharga yang diperdagangkan (temporary investment) yang dikategorikan sebagai setara kas, karena sesuai dengan pasal 19 PP 105 tahun 2000, pemerintah daerah hanya dapat menanamkan dana kasnya dalam sektor investasi yang bebas risiko.



2. Pengklasifikasian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. Pengklasifikasian Laporan Arus Kas pada pemerintah daerah adalah arus masuk dan keluar kas yang berasal dari :
1.        Aktivitas Operasi yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah daerah selama suatu periode akuntansi. Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus masuk kas dari aktivitas operasi diperoleh dari:
1.        Penerimaan Perpajakan
2.      Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
3.      Penerimaan Hibah
4.      Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi lainnya,dan
5.      Transfer Masuk
Sedangkan arus keluar kas untuk aktivitas operasi digunakan untuk pengeluaran:
1.        Belanja Pegawai
2.      Belanja Barang
3.      Bunga
4.      Subsidi
5.      Hibah
6.      Bantuan Sosial
7.       Belanja lain-lain/Tak Terduga, dan
8.      Transfer Keluar
9.      Transaksi Aktiva Tetap dan Aset Lainnya yaitu perolehan dan pelepasan Aktiva Tetap dan Aset Lainnya.
Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka  perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri dari:
(a) Penjualan Aset Tetap;
(b) Penjualan Aset Lainnya.
Arus keluar kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri dari :
(a) Perolehan Aset Tetap;
(b) Perolehan Aset Lainnya.
1.        Aktivitas Pembiayaan yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi ekuitas dan pinjaman pemerintah sehubungan dengan defisit/surplus anggaran. Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan sirplus anggaran yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan datang. Arus masuk kas dari aktivitas pembiayaan:
1.        Penerimaan Pinjaman
2.      Penerimaan Hasil Penjualan Surat Utang Negara
3.      Penerimaan dari Divestasi
4.      Penerimaan Kembali Pinjaman
5.      Pencairan Dana Cadangan
Arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan:
1.        Penyertaan Modal Pemerintah
2.      Pembayaran Pokok Pinjaman
3.      Pemberian Pinjaman Jangka Panjang
4.      Pembentukan Dana Cadangan
5.      Aktivitas Non Anggaran yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pemerintah yaitu perhitungan pihak ketiga yang berasal dari potongan SPM Khusus seperti potongan iuran Taspen, Askes, Jamsostek, dan potongan PPN/Pajak lainnya yang menjadi hak pemerintah pusat. Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara lain Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum negara/daerah. Arus masuk kas dari aktivitas nonanggaran meliputi penerimaan PFK dan kiriman uang masuk. Arus keluar kas dari aktivitas nonanggaran meliputi pengeluaran PFK dan kiriman uang keluar. Penerimaan dari aktivitas non anggaran ini bukan merupakan pendapatan daerah tetapi bersifat titipan yang harus dikembalikan kepada yang berhak. Informasi arus kas yang disajikan pada bagian ini meliputi :
6.      Penerimaan kas dari fihak ketiga atau disingkat PFK (Penerimaan PFK). PFK ini bukan merupakan pendapatan daerah tetapi merupakan titipan atau hutang, yang berasal dari jumlah yang dipotong oleh Kas Daerah dari SPM khusus untuk pihak ketiga seperti iuran Taspen, Askes dan Jamsostek, PPN atau PPh yang dipungut oleh Kas Daerah.
7.       Pengeluaran kas kepada fihak ketiga (Pengeluaran PFK) yaitu pengembalian penerimaan PFK kepada yang berhak.

3. Kegunaan Laporan Arus Kas
Tujuan yang paling utama dari laporan arus kas ini adalah untuk memberikan informasi penting atau yang relevan mengenai penerimaan-penerimaan dan pengeluaran-pengeluaran kas selama periode tahun anggaran yang berguna untuk mengevaluasi pos-pos atau mata anggaran baik yang menyangkut pos-pos pendapatan daerah maupun belanja daerah. Apalagi pada era otonomi daerah ini, masyarakat sudah semakin kritis untuk mengetahui arus uang masuk dan keluar ke dan dari pemerintah daerah. Untuk menjembatani hal ini diperlukan media komunikasi berupa laporan arus kas, yang memberikan informasi kepada publik tentang :
1.        Sumber-sumber penerimaan kas ( arus masuk kas ) dan pengeluaran kas (arus keluar kas) yang berasal dari kegiatan operasional pemerintahan daerah atau disebut aktivitas  operasi.
2.      Sumber-sumber penerimaan kas (arus masuk kas) dan pengeluaran kas (arus keluar kas) yang berasal dari kegiatan transaksi aktiva tetap dan aktiva lainnya, atau disebut aktivitas transaksi aktiva tetap dan asset lainnya, yang dapat menunjukkan seberapa banyak pemerintah daerah mengeluarkan uangnya untuk prasarana fisik dan non fisik.
3.      Sumber-sumber penerimaan kas (arus masuk kas) dan pengeluaran kas (arus   keluar kas) yang berasal dari kegiatan pembiayaan , yaitu kegiatan keuangan yang ditujukan untuk menutup defisit anggaran atau disebut aktivitas pembiayaan atau memanfaatkan surplus anggaran (seperti melakukan investasi permanen).
Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas sangat penting artinya (useful information) bagi manajemen pemerintahan daerah, karena informasi tersebut dapat digunakan untuk menilai apakah pengelolaan kas daerah telah dilakukan secara baik, efisien dan efektif dalam rangka menunjang tugas-tugas umum pemerintahan, melaksanakan pembangunan serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan informasi laporan arus kas, pemerintah daerah juga dapat mengevaluasi kemampuannya untuk menghasilkan kas guna membiayai pengeluaran-pengeluarannya di masa mendatang dan merencanakan kebutuhan kas untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Seperti halnya dalam dunia usaha, banyak pihak yang sangat berkepentingan dengan laporan arus kas (cash flow statement), antara lain stakeholder yang terkait, kreditur/pemberi pinjaman maupun para analis keuangan lainnya. Laporan arus kas pemerintah daerah ini selain berguna untuk manajemen pemerintah daerah, berguna pula untuk pihak legislatif daerah maupun para kreditur / pemberi pinjaman kepada daerah tentang bagaimana suatu pemerintah daerah memperoleh dan membelanjakan dana kasnya.
4. Metode Penyusunan Arus Kas

Dalam akuntansi dikenal 2 (dua) jenis metode untuk penyusunan Laporan Arus Kas yaitu yaitu Metode Langsung (Direct Method) dan Metode Tidak Langsung (Indirect Method).
• Pada Metode Langsung, penyusunan Laporan Arus Kas dilakukan dengan cara menyajikan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
• Pada Metode Tidak Langsung, penyajian Laporan Arus Kas dimulai dari Surplus/Defisit Anggaran disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Untuk penyusunan Laporan Arus Kas dalam SAKD, metode yang digunakan adalah Metode Langsung (Direct Method ). Hal ini berarti arus kas yang berasal dari aktivitas operasi harus disusun dengan menyajikan seluruh pendapatan dan seluruh pengeluaran kasnya serta tidak perlu dilakukan penyesuaian (adjustment) terhadap pendapatan dan belanja tersebut karena semua pencatatan didasarkan atas asas kas (cash basis).
Berbeda dengan akuntansi komersial yang umumnya menggunakan asas akrual, terhadap laporan Arus Kas yang dibuat dengan menggunakan metode langsung harus dilakukan penyesuaian karena ada sebagian pendapatan yang sudah dibukukan tetapi uangnya belum diterima. Hal yang perlu diperhatikan adalah pencatatan pendapatan dan belanja harus dilakukan secara lengkap dan tertib, artinya dapat diyakini bahwa seluruh pendapatan dan belanja daerah telah dicatat dengan jumlah yang benar dan telah dibukukan ke dalam buku besar yang benar pula sesuai dengan bagan perkiraan standar dalam SAKD.
5. Bentuk Laporan Arus Kas
Susunan dan isi dari Laporan Arus Kas dibagi menjadi empat bagian penting yaitu:
1. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi (operating activities)
2. Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi (investing activities) atau aktivitas     transaksi aktiva tetap dan aset lainnya (istilah yang digunakan dalam SAKD).
3. Arus kas yang berasal dari aktivitas pembiayaan (financing activities)
4. Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi anggaran atau dalam SAKD disebut Aktivitas Non Anggaran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

AMISHA mengatakan...


Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Posting Komentar